Repository landing page

We are not able to resolve this OAI Identifier to the repository landing page. If you are the repository manager for this record, please head to the Dashboard and adjust the settings.

Kepadatan populasi kutu kebul (Bemisia tabaci Genn.) dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan kedelai

Abstract

INDONESIA: Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting bagi penduduk Indonesia. Salah satu kendala dalam peningkatan dan stabilisasi produksi kedelai di Indonesia adalah serangan hama (Tengkano dan Soehardjan 1985). Bemisia tabaci merupakan salah satu hama penting yang dapat menyebabkan penurunan produksi kedelai. Menurut Berlinger (1986), ada tiga macam kerugian yang dapat diakibatkan oleh hama ini, yaitu: (1) kerusakan secara langsung, (2) kerusakan secara tidak langsung, dan (3) perannya sebagai vektor virus. Populasi B. tabaci melimpah pada saat fase vegetatif (linier) dan menurun pada fase generatif (logaritmik) yang diduga karena faktor kualitas dan kuantitas tanaman. Kuantitas tanaman dapat diukur dari semakin bertambahnya biomasa tanaman, sedangkan kualitas tanaman dipengaruhi oleh kandungan berbagai nutrisi yang terdapat dalam tanaman (Heinz et al., 1982). Penelitian mengenai serangan B. tabaci terhadap tanaman telah banyak dilakukan. Seperti pada tanaman cabai (Sudiono et al., 2006), pada tanaman hias, sayuran, buah-buahan maupun tumbuhan liar (Setiawati et al., 2004). Namun informasi pengaruh kepadatan populasi B. tabaci terhadap tanaman kedelai belum banyak ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jumlah infestasi B. tabaci terhadap perubahan populasi B. tabaci dan pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di rumah kasa Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI), Kendalpayak – Pakisaji - Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama berupa jumlah infestasi yang berbeda yaitu 1 pasang, 5 pasang, 10 pasang dan 15 pasang. Sedangkan faktor kedua adalah umur kedelai yang berbeda yaitu umur 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu dan 5 minggu. Parameter yang diamati adalah kepadatan populasi B. tabaci dan tinggi tanaman kedelai. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian, apabila dari hasil analisis diperoleh nilai Fhitung > Ftabel, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Infestasi 1 pasang memberikan pengaruh yang nyata terhadap kepadatan populasi B. tabaci pada tanaman kedelai. Infestasi B. tabaci pada kedelai umur 2 minggu memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman kedelai. ENGLISH: Soybean is one of the important foods crop for Indonesian people. One obstacle to the improvement and stabilization of soybean production in Indonesia are pests (Tengkano and Soehardjan 1985). Bemisia tabaci is one of the important pests that can cause a decrease in soybean production. According to Berlinger (1986), there are three kinds of damages that can be caused by these pests, namely: (1) direct damage, (2) indirect damage, and (3) its role as a viral vector. Population of B. tabaci abundance during the vegetative phase (linear) and decreased in the generative phase (logarithmic) allegedly because of the quality and quantity of crops. The quantity of plants can be measured by the growing biomass crops, while crops are affected by the quality of the content of various nutrients found in plants (Heinz et al., 1982). The Research on attack B. tabaci on plants has been carried out. As in pepper (Sudiono et al., 2006), on ornamental plants, vegetables, fruits and wild plants (Setiawati et al., 2004). However, the influence of population information B. tabaci on soybean plants has not been found. This research aims to study the influence of the number of infestation of B. tabaci to changes B. tabaci population and soybean growth. This study did in May-August 2012 in the screen house Pulses Research and Tubers (BALITKABI), Kendalpayak - Pakisaji - Malang. The study design used was completely randomized design (CRD) are arranged in factorial with 3 replications. The first factor in the form of a different number of infestations is 1 pair, 5 pairs, 10 pairs and 15 pairs. While the second factor is the different age soy age 2 weeks, 3 weeks, 4 weeks and 5 weeks. Parameters measured were population density B. tabaci and soybean plant height. The data obtained were analyzed by using analysis of Varian, an analysis of the values obtained F test > F table, then followed by Duncan's test distance with a significance level of 0.05. The results showed that the infestation 1 pairs exert a significant effect on population density of B. tabaci on soybean plants. Infestation of B. tabaci on soybean’s age of 2 weeks gives significant effect on soybean plant height

Similar works

Full text

thumbnail-image

Etheses of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University

redirect
Last time updated on 14/05/2016

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.