Efek Ekstrak Etanol Biji Buah Delima (Punica granatum L.) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Jamur Candida albicans Secara In Vitro.

Abstract

Candida albicans ( C. albicans ) merupakan fungi patogen utama penyebab kejadian mikosis akibat genus Candida (kandidiasis). Studi penelitian pada masyarakat menemukan angka prevalensi kandidiasis yang sangat tinggi dibanding dengan penyebab infeksi saluran reproduksi lainnya, yaitu sebesar 57% . Meskipun pilihan terapi yang tersedia tampak efektif, banyak penduduk Indonesia yang lebih memilih bahan alami untuk mengatasi kandidiasis. Salah satu alternatif terapi adalah dengan bahan alami, yaitu biji buah delima ( Punica granatum L. Kandungan aktif biji buah yang diduga bermanfaat sebagai antimikroba adalah ellagid acid, punicalagin dan flavonoid . Penelitian ini merupakan langkah awal untuk membuktikan efek antifungi ekstrak biji buah delima terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans secara in vitro. Studi eksperimental berupa post test only control group design dilakukan terhadap Candida albicans dengan metode dilusi tabung. Kelompok kontrol tidak diberi ekstrak (0%) sedangkan kelompok perlakuan diberi ekstrak biji buah delima dengan dosis 22.5%, 25%, 27.5%, 30%, 32.5%, 35% dan 37.5%. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa KHM dan KBM ekstrak berturut – turut adalah 32.5% dan 37.5%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara dosis ekstrak biji buah delima dengan pertumbuhan koloni Candida albicans (ANOVA p<0,05). Terdapat hubungan yang sangat erat dan berkebalikan antara dosis ekstrak dengan jumlah koloni yang tumbuh (Uji Regresi Linier R = -0.940). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji buah delima mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans secara signifikan