Repository landing page

We are not able to resolve this OAI Identifier to the repository landing page. If you are the repository manager for this record, please head to the Dashboard and adjust the settings.

Pengaruh Perbedaan Diameter Polyamide (Pa) Monofilament Terhadap Kualitas Benang Di Pt. Arteria Daya Mulia Cirebon Jawa Barat

Abstract

Alat penangkapan ikan sebagai sarana utama dalam usaha perikanan tangkap harus digunakan dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem perairan. Konstruksi dan bahan dari alat penangkapan ikan terkait kekuatan dari alat tangkap harus dipertimbangkan agar alat tangkap tidak tersangkut dan terbuang di dalam perairan. Alat penangkapan ikan semakin mengalami perkembangan, dari segi ukuran dan teknologi. Selain itu juga terdapat perkembangan dari segi bahan sintesis untuk alat penangkapan ikan. Serat sintesis memiliki kekuatan, usia ekonomis, dan daya tahan lebih baik dibandingkan dengan serat alami. Serat sintesis meliputi polyamide (PA), polyethylene (PE), polyprophylene (PP), dan polyester (PES). Alat penangkapan ikan berupa jaring dan pancing banyak menggunakan bahan dari PA baik benang monofilament, maupun multifilament. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kualitas benang pada sistem Quality control (QC) untuk menganalisis pengaruh perbedaan diameter terhadap kualitas benang PA monofilament. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perbedaan diameter terhadap kekuatan putus (breaking strength), kemuluran (elongation), dan penyusutan (boiling of shrinkage) benang. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Arteria Daya Mulia, Kota Cirebon pada 23 Januari sampai 10 Februari 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan rancangan acak lengkap (RAL). Data penelitian berasal dari data primer pada pengujian kekuatan putus (breaking strength), kemuluran (elongation), dan penyusutan (boiling of shrinkage) benang. Data sekunder meliputi data profil perusahaan, dan literatur sebagai sumber acuan. Diameter berpengaruh sangat nyata terhadap kekuatan putus dengan nilai signifikansi 0,000, dan diameter memberikan pengaruh sebesar 99 % terhadap kekuatan putus. Terdapat hubungan positif antara diameter terhadap kekuatan putus dengan persamaan y = 23,60x – 2,299, menunjukan semakin besar diameter akan semakin besar kekuatan putus. Diameter 0,39 mm memiliki kekuatan putus terbaik dengan nilai rata-rata 7,03 kgf. Diameter berpengaruh nyata terhadap kemuluran dengan nilai signifikansi 0,029, dan diameter memberikan pengaruh sebesar 64 % terhadap kemuluran. Terdapat hubungan negatif antara diameter terhadap kemuluran dengan persamaan y = -18,98x + 30,77, menunjukan semakin besar diameter maka kemuluran akan semakin menurun. Diameter 0,39 mm memiliki nilai kelumuran terbaik dengan nilai rata-rata 22,54 %. Diameter berpengaruh tidak nyata terhadap penyusutan dengan nilai signifikansi 0,756, dan R square sebesar 2,1 %. Terdapat hubungan positif antara diameter terhadap penyusutan dengan persamaan y = 1,512x + 8,29. Penyusutan lebih dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu suhu pada proses produksi, waktu perebusan dan jarak benda terhadap bidang panas. Diameter 0,15 memiliki nilai penyusutan terbaik dengan nilai rata-rata 7,52 %

Similar works

Full text

thumbnail-image

bkg

redirect
Last time updated on 05/04/2020

This paper was published in bkg.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.