Hubungan antara empati dengan perilaku prososial pada mahasiswa yang tinggal di tempat kos pada asrama PT di Kota Bandung

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji empati dari penghuni tempat kos Asrama PT di Kota Bandung yang diduga memiliki hubungan dengan perilaku prososial penghuni tempat kos tersebut ketika mereka berada di lingkungan tempat kos. Menurut Sears, Freedman & Peplau (1985), yang dimaksud perilaku prososial yaitu segala bentuk tindakan untuk menolong orang lain. Kemudian masih menurut Sears, Freedman & Peplau (1985), salah satu faktor penentu perilaku prososial yang spesifik adalah rasa empati. Yang dimaksud rasa empati disini yaitu perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain. Untuk membuktikannya, maka dilakukanlah penelitian ini. Untuk mengetahui hubungan empati dengan perilaku prososial, peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional, yaitu desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk sumber data, peneliti melakukan pengambilan data pada populasi penghuni tempat kos Asrama PT di Kota Bandung yang berjumlah 32 orang. Berdasarkan pendapat Arikunto (2000), apabila jumlah subjek penelitian kurang dari 100, maka sebaiknya diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. Alat ukur yang digunakan adalah skala empati (28 item) yang diambil berdasarkan konsep teori Davis (1983) dan skala perilaku prososial (62 item) yang diambil berdasarkan konsep teori Mussen et al., (1979). Alat ukur ini berbentuk skala likert, dengan data ordinal sehingga pengolahannya menggunakan teknik korelasi rank-spearman dengan menggunakan program SPSS versi 16,0 for windows. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai rs = 0,441 dan pvalue = 0,012 dimana p < 0,05. Dengan demikian, berarti H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara empati dengan perilaku prososial pada mahasiswa yang tinggal di tempat kos pada Asrama PT di Kota Bandung. Hal tersebut mengartikan bahwa tingginya empati yang dimiliki subjek, berkaitan dengan tingginya perilaku prososial yang dimiliki subjek. Kemudian, rendahnya empati yang dimiliki subjek, berkaitan dengan rendahnya perilaku prososial yang dimiliki subjek