We are not able to resolve this OAI Identifier to the repository landing page. If you are the repository manager for this record, please head to the Dashboard and adjust the settings.
Abstrak Kehadiran perangkat teknologi canggih pada saatnya akan menjadi air bah tak bisa dibendung yang akan memasuki dunia pendidikan, membanjiri kampus-kampus, sekolah - sekolah di Indonesia, masuk ke ruang kelas - kelas kita. Pada era milenium seperti sekarang ini, banyak tantangan yang dihadapi oleh para pendidik yaitu khususnya dosen di kampus, guru di sekolah dan orangtua di lingkungan keluarga. Persoalan - persoalan mendasar seperti pembentukan karakter, kedisiplinan, membangun semangat nasionalisme, membentuk akhlak siswa hanya bisa dilakukan seorang guru/dosen. Sebab kehebatan dan kemuliaan para guru/dosen tak kan pernah tergantikan oleh kehadiran sang robot pintar. Bedanya manusia punya sepotong 'hati' sementara sang robot pintar tak memilikinya. Hati para guru/dosen yang akan mengisi ruang kosong para siswa menjadi bangunan indah yang diharapkan. Ruang kosong itu bernama akhlak dan kepribadian. Kehebatan seorang guru/dosen akan tetap menjadi daya dorong untuk melahirkan pribadi - pribadi unggul berkarakter, berkepribadian Indonesia.Artikel ini, dengan menggunakan metode kualitatif dan penjelasan yang analisis-deskriptif, mencoba mengkaji tentang bagaimana seharusnya seorang guru/dosen melakukan proses pembelajaran di era milenial. Hasil kajian menunjukan bahwa diperlukan adanya harmonisasi antara kemampuan para guru/dosen untuk menguasai teknologi (melek IT) dan harus tetap mengajar dengan hati juga dalam segala prosesnya guna terciptanya atmosfir pendidikan yang kondusif di lingkungan keluarga, kampus, sekolah dan masyarakat.Kata kunci: Harmonisasi, Proses Pembelajaran, Era Milenia
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.