We are not able to resolve this OAI Identifier to the repository landing page. If you are the repository manager for this record, please head to the Dashboard and adjust the settings.
Realitas menunjukkan bahwa fenomena yang terjadi di perkampungan tarekat
Naqsyabandiyah Babussalam adalah salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan oleh
para peziarah, terlebih lagi dengan status peziarah yang berasal dari daerah jauh.
Namun tetap gemar untuk datang ke Babussalam, hal ini tidak terlepas dari adanya
keyakinan, tujuan dan makna yang terkandung. Seperti melakukan rangkaian ziarah
ke makam Syekh Abdul Wahab rokan, bersabar mengantri demi untuk mendapatkan
air yasin, rela berdesak-desakan agar dapat bertemu dengan Tuan Guru Babussalam,
merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan jika tidak ada sesuatu lain yang tersirat
dihati masing-masing peziarah.
Berangkat dari pemaparan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah makna perilaku yang timbul dari kebanyakan para peziarah di Babussalam,
apakah tujuan para peziarah dalam melakukan rangkaian kegiatan tersebut. Perilaku
itu tidak ada yang dilakukan jika tidak memiliki suatu kekhususan bagi yang
melakukannya. Oleh sebab itu saat ini perkampungan tarekat Naqsyabandiyah
Babussalam terkenal dengan istilah tempat wisata religi.
Penelitian menggunakan pendekatan sosiologi dengan teori verstehen sedang
tehnik pengumpulan data menggunakan penelitian lapangan (field research), dan
analisa menggunakan analisis isi (conten analysis). Suber data diperoleh dari
wawancara dengan para peziarah yang datang ke Babussalam, para pengurus tarekat
ditambah dengan buku-buku tentang sejarah Syekh Abdul Wahab Rokan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku yang dilakukan oleh para
peziarah di perkampungan tarekat naqsayabandiyah Babussalam memiliki makna
khusus. Ziarah ke makam Syehk Abdul Wahab Rokan misalnya, makna atau tujuan
para peziarah adalah untuk membayar nazar yang telah memang niatkan untuk
berziarah ke makam pada waktu-waktu sebelumnya. Adapun perilaku berziarah
kepada Tuan Guru Babussalam dimaknai sebagai suatu usaha oleh para peziarah.
Dimana mereka berusaha mencari penyelesaian masalah melalui bantuan Tuan Guru.
Kampung ini tetap dalam keadaan ramai dikunjungi para peziarah, bahkan
telah menjadi tradisi yang turun-temurun di sebahagian kalangan masyarakat,
sehingga rutin melakukan ziarah. Hal ini disebabkan oleh keyakinan peziarah bahwa
perkampungan tarekat Babussalam merupakan kampung yang Islami banyak para
wali dan khulifah dimakamkan disitu, sehingga banyak keberkahan yang didapat jika
berziarah ke Babussalam
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.